Pengertian Komunikasi
Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli :
a. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan
pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar
membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang
dimaksudkan oleh komunikator
b. Bernard Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses
transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb
c. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling
menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan
komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus
rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Dari beberapa pengertian komunikasi, dapat disimpulkan, komunikasi
(communication) Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide,
penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari
kelompok ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau
kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku
orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut
B . Proses Komunikasi
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan,
bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi.
Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan
kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga
harus memiliki kemampuan berkomunikasi, sehingga Rogers (1969:180)
mengatakan “Leadership is Communication. Kemampuan berkomunikasi akan
menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan
tugasnya. Setiap pemimpin (leader) memiliki pengikut (flower) guna
meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah
pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya
dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah hakekatnya
dari suatu manajemen dalam organisasi. Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasisan, pengarahan dan pengawasan dengan
memberdayakan anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko,
2003: 8). Menajemen sering juga didefinisikan sebagai seni untuk
melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Para manejer mencapai
tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain untuk melaksanakan
tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
(Stoner, 1996 : 7)
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen,
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling
kurang ada tiga alasan utama mengapa manajemen itu dibutuhkan. Pertama :
Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan suatu
organisasi dan pribadi; kedua : 2
Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi,
seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen,
supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan
pemerintah. Ketiga : Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu
kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah
satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas. B. Komunikasi
Dalam Organisasi Komunikasi dalam organisasi adalah : Komunikasi di
suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan
maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam
rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan
sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen sering mempunyai
masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif
sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama,
komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai;
kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan
sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses Komunikasi memungkinkan
manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus
dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan,
agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan
komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan
mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan
kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak
lain. Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan
komunikasi, baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand
Phone dengan bawahan, staf, langganan dsb. Manejer melakukakan
komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.
C. Model Komunikasi dalam Organisasi
Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita
(pesan) dan penerima seperti gambar berikut ini : Model ini menunjukkan 3
unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak
dapat berlangsung. Sebagai contoh seorang dapat mengirimkan pesan,
tetapi bila tidak ada yang menerima atau yang mendengar, komunikasi
tidak akan terjadi. Model komunikasi yang terperinci, dengan unsur-unsur
penting dalam suatu organisasi yaitu :
Pengirim Pesan Penerima
1. Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang
2. diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata-kata dan symbol-simbol, kemudian
3. disampaikan atau dikirimkan sebagai pesan kepada penerima
4. penerima menangkap symbol-simbol dan
5. diterjemahkan kembali atau diartikan kembali menjadi suatu gagasan dan
6. mengirimkan berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim.
Sumber (source) atau pengirim mengendalikan berbagai pesan yang dikirim,
susunan yang digunakan, dan saluran mana yang akan digunakan untuk
mengirim pesan tersebut. Mengubah pesan ke dalam berbagai bentuk
simbo-simbol verbal atau nonverbal yang mampu memindahkan pengertian,
seperti kata-kata percakapan atau tulisan, angka, berakan dsb.
Langkah ketiga sumber mengirimkan pesan melalui berbagai saluran
komunikasi silan. Manfaat komunikasi lisan, antar pribadi adalah
kesempatan untuk berinteraksi antara sumber dan penerima, memungkinkan
komunikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi suara, dll) disampaikannya
pesan secara tepat, dan memungkinkan umpan bali diproleh. Sedangkan
komunikasi terulis dapat disampaikan melalui media seperti :memo, surat,
laporan, catatan, bulletin, surat kabar dsb. Komunikasi tulisan
mempunyai kelebihan dalam penyediaan laporan atau dokumen untuk
kepenting masa mendatang.
Langkah keempat adalah penerimaan pesan oleh pihak penerima. Pada
umumnya penerima menerima pesan melalu panca indera mereka.. banyak
pesan penting yang tidak diterima oleh seseorang karena mereka tidak
menerima pesan karena kesalahan dalam mememilih media yang tepat.
Langkah kelima adalah decoding. Hal ini menyangkut memahami
symbol-simbol yang dipergunakan oleh pengirim (sumber). Ini amat
dipengaruhi oleh latar belakang, kebudayaan, pendidikan, lingkungan,
praduga dan gangguan disekitarnya. Dalam komunikasi dua arah antara
pimpinan dan stafnya (atasan dan bawahan) kemampuan pimpinan dalam
berkomunikasi menjadi factor penentu berhasil tidaknya orang lain
memahami ide, gagasan yang ia sampaikan.
Langkah terakhir adalah umpan balik. Setelah pesan diterima dan
diterjemahkan, penerima memberikan respon, jadi komunikasi adalah proses
yang berkesinambungan dan tak pernah berakhir. Inilah yang disebut
bahwak komunikasi yang efektif itu akan menimbulkan interaksi yang baik
pula dalam melaksanakan tujuan organisasi.
D. Ragam Tingkatan Komunikasi
Secara umum ragam tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut:
(1) komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu
komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses
pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf manusia.
(2) komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan
komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak
komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi
hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi
sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada
dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang
disampaikan bersifat pribadi.
(3) komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang
berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon
dan Michael Ruffner dalam Sendjaja,(1994) memberi batasan komunikasi
kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna
memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi
informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua
anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan
akurat.
(4) komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman
dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005:52).
(5) komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat
didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa
cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara
serentak dan sesaat.
Kemudian Mulyana (2005:74) juga menambahkan konteks komunikasi publik.
Pengertian komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara
dengan sejumlah besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu
persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah atau
kuliah (umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah komunikasi
kelompok besar (large group communication) untuk komunikasi ini.
D. Fungsi Komunikasi
1. Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita.
Dalam kehidupan kita sehari-hari komunikasi memegang peranan yang sangat
penting. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang
dilakukan tanpa komunikasi, dikarenakan kita dapat membuat beberapa
perbedaan yang esensial manakala kita berkomunikasi dengan orang
lain.Demikian pula sebaliknya, orang lain akan berkomunikasi dengan kita
,baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Cara kita berhubungan
satu dengan lainnya, bagimana suatu hubungan kita bentuk, bagaimana
cara kita memberikan kontribusi sebagai anggota keluarga, kelompok,
komunitas, organisasi dan masyarakat secara luas membutuhkan suatu
komunikasi.Sehingga menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal yang
sangat fundamental dalam kehidupan kita.
2. komunikasi adalah merupakan suatu aktifitas komplek.
Komunikasi adalah suatu aktifitas yang komplek dan menantang. Dalam hal
ini ternyata aktifitas komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah.
Untuk mencapai kompetensi komunikasi memerlukan understanding dan suatu
ketrampilan sehingga komunikasi yang kita lakukan menjadi efektif. Ellen
langer dalam Ruben&Stewat( 2005:3) menyebut konsep mindfulness akan
terjadi ketika kita memberikan perhatian pada situasi dan konteks, kita
terbuka dengan informasi baru dan kita menyadari bahwa ada banyak
perspektif tidak hanya satu perspektif di kehidupan manusia.
3. komunikasi adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif.
Karir dalam bisnis, pemerintah, atau pendidikan memerlukan kemampuan
dalam memahami situasi komunikasi, mengembangkan strategi komunikasi
efektif, memerlukan kerjasama antara satu dengan yang lain, dan dapat
menerima atas kehadiran ide-ide yang efektif melalui saluran saluran
komunikasi. Untuk mencapai kesuksesan dari suatu kedudukan/ posisi
tertentu dalam mencapai kompetensi komunikasi antara lain melalui
kemampuan secara personal dan sikap, kemampuan interpersonal, kemampuan dalam melakukan komunikasi oral dan tulisan dan lain sebagainya.
4. Suatu pendidikan yang tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik.
Kadang-kadang kita menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang
bersifat common sense dan setiap orang pasti mengetahui bagaimana
berkomunikasi. Padahal sesungguhnya banyak yang tidak memilki
ketrampilan berkomunikasi yang baik karena ternyata banyak pesan-pesan
dalam komunikasi manusia itu yang disampaikan tidak hanya dalam bentuk
verbal tetapi juga nonverbal, ada ketrampilan komunikasi dalam bentuk
tulisan dan oral, ada ketrampilan berkomunikasi secara interpersonal,
ataupun secara kelompok sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai
anggota dengan baik, dan lain-lain. Kadang-kadang kita juga mengalami
kegagalan dalam berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi tetapi
tidak memilki ketrampilan berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga
mengakibatkan kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Sehingga komunikasi itu perlu kita pelajari.
5. komunikasi adalah populer.
Komunikasi adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai popular. Banyak
bidang-bidang komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi
tentang pesan, ada juga tentang hubungan antara komunikasi dengan
bidang profesiponal lainnya termasuk hukum, bisnis, informasi,
pendidikan, ilmu computer, dan lain-lain. Sehingga sekarang ini
komunikasi sebagai ilmu social/perileku dan suatu seni yang
diaplikasikan. Disiplin ini bersifat multidisiplin, yang berkaitan
dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi, sosiologi, antroplogi, politik,
dan lain sebagainya
KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN Oleh : ahmad fahmul amiq Dasar Pemikiran
Komunikasi ada di mana-mana, di rumah, dikampus, di Mesjid, di Kantor
dan sebagainya. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah
penelitian (Applboum, 1974 : 63) menyebutkan bahwa tiga perempat (70%)
waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi – membaca, menulis dan
mendengar an (We spend an estimated three-fourths of our waking hours in
some form of communications-reading, writing, speaking and listening)
Komunikasi menentukan kualitas hidup kita. Komunikasi memiliki hubungan
yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada
kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin selain
ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur,
sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan
berkomunikasi, sehingga Rogers (1969:180) mengatakan “Leadership is
Communication. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya
seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin (leader)
memiliki pengikut (flower) guna meralisir gagasannya dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan berkomunikasi
bagi seorang pemimpin, khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku
orang lain. Inilah hakekatnya dari suatu manajemen dalam organisasi.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasisan, pengarahan dan
pengawasan dengan memberdayakan anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan (Handoko, 2003: 8). Menajemen sering juga didefinisikan
sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Para
manejer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain
untuk melaksanakan tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut (Stoner, 1996 : 7)
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen,
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling
kurang ada tiga alasan utama mengapa manajemen itu dibutuhkan. Pertama :
Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan suatu
organisasi dan pribadi; kedua :
2
Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi,
seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen,
supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan
pemerintah. Ketiga : Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu
kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah
satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas. B. Komunikasi
Dalam Organisasi Komunikasi dalam organisasi adalah : Komunikasi di
suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan
maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam
rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan
sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen sering mempunyai
masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif
sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama,
komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai;
kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan
sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses Komunikasi memungkinkan
manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus
dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan,
agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan
komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan
mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan
kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak
lain. Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan
komunikasi, baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand
Phone dengan bawahan, staf, langganan dsb. Manejer melakukakan
komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.
3
C. Model Komunikasi dalam Organisasi
Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita
(pesan) dan penerima seperti gambar berikut ini : Model ini menunjukkan 3
unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak
dapat berlangsung. Sebagai contoh seorang dapat mengirimkan pesan,
tetapi bila tidak ada yang menerima atau yang mendengar, komunikasi
tidak akan terjadi. Model komunikasi yang terperinci, dengan unsur-unsur
penting dalam suatu organisasi yaitu :
1. Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang
2. diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata-kata dan symbol-simbol, kemudian
3. disampaikan atau dikirimkan sebagai pesan kepada penerima
4. penerima menangkap symbol-simbol dan
5. diterjemahkan kembali atau diartikan kembali menjadi suatu gagasan dan
6. mengirimkan berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim.
Sumber (source) atau pengirim mengendalikan berbagai pesan yang dikirim,
susunan yang digunakan, dan saluran mana yang akan digunakan untuk
mengirim pesan tersebut. Mengubah pesan ke dalam berbagai bentuk
simbo-simbol verbal atau nonverbal yang mampu memindahkan pengertian,
seperti kata-kata percakapan atau tulisan, angka, berakan dsb.
Langkah ketiga sumber mengirimkan pesan melalui berbagai saluran
komunikasi silan. Manfaat komunikasi lisan, antar pribadi adalah
kesempatan untuk berinteraksi antara sumber dan penerima, memungkinkan
komunikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi suara, dll) disampaikannya
pesan secara tepat, dan memungkinkan umpan bali diproleh. Sedangkan
komunikasi terulis dapat disampaikan melalui media seperti :memo,
Pengirim Pesan Penerima
4
surat, laporan, catatan, bulletin, surat kabar dsb. Komunikasi tulisan
mempunyai kelebihan dalam penyediaan laporan atau dokumen untuk
kepenting masa mendatang. Langkah keempat adalah penerimaan pesan oleh
pihak penerima. Pada umumnya penerima menerima pesan melalu panca indera
mereka.. banyak pesan penting yang tidak diterima oleh seseorang karena
mereka tidak menerima pesan karena kesalahan dalam mememilih media yang
tepat. Langkah kelima adalah decoding. Hal ini menyangkut memahami
symbol-simbol yang dipergunakan oleh pengirim (sumber). Ini amat
dipengaruhi oleh latar belakang, kebudayaan, pendidikan, lingkungan,
praduga dan gangguan disekitarnya. Dalam komunikasi dua arah antara
pimpinan dan stafnya (atasan dan bawahan) kemampuan pimpinan dalam
berkomunikasi menjadi factor penentu berhasil tidaknya orang lain
memahami ide, gagasan yang ia sampaikan. Langkah terakhir adalah umpan
balik. Setelah pesan diterima dan diterjemahkan, penerima memberikan
respon, jadi komunikasi adalah proses yang berkesinambungan dan tak
pernah berakhir. Inilah yang disebut bahwak komunikasi yang efektif itu
akan menimbulkan interaksi yang baik pula dalam melaksanakan tujuan
organisasi. D. Hambatan-Hambatan Terhadap Komunikasi yang Efektif 1.
Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan
spesialisasi. Tingkat khirarkhi bila suatu organisasi tumbh, dan
strukturnya berkembang, akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi.
Karena pesan harus melalui tingkatan (jenjang) tambahan, yang memerlukan
waktu yang lebih lama barulah pesan itu sampai. Wewenang Manajerial
artinya, kekaburan wewenang bagi setiap tingkatan pada jabatan tertentu
akan membuat pesan tidak sampai ke seluruh bagian yang ada dalam
organisasi tersebut. Spesialisasi artinya adalah prinsip organisasi,
tetapi juga menimbulkan masalah-masalah komunikasi, apalagi mereka yang
berbeda keahlian bekerja saling berdekatan. Perbedaan fungsi dan
kepentingan dan istilah-istilah dalam pekerjaan mereka masing dapat
menghambat, dan membuat kesulitan dalam memahami, sehingga akan timbul
salah pengertian dan sebagainya.
5
2. Hambatan-hambatan Antar Pribadi Manejer selalu menghadapi bahwa pesan
yang disampaikan akan berubah dan menyimpang dari maksud pertama.
Manejer haruslah memperhatikan hambatan-hambatan antar pribadi seperti :
Persepsi selektif, status atau kedudukan komunikator (Sumber), Keadaaan
membela diri, Pendengaran lemah, dan ketidaktepatan dalam penggunaan
bahasa. Persepsi selektif adalah suatu proses yang menyeluruh dengan
mana seorang menseleksi, mengorganisasikan, dan mengartikan segala pesan
yang ia terima. Persepsi seseorang akan dipengaruhi oleh pengalaman
masing-masing. Untuk itu diharapkan seorang manejer memahami sebanyak
mungkin tentang kerangka piker, keinginan, kebutuhan, motif, tujuan dan
tingkat kecerdasan seluruh karyawannya, agar komunikasi dalam organisasi
yang ia pimpin menjadi efektif. Status Komunikator artinya hambatan
utama komunikasi adalah kecendrungan untuk menilai terutama kredibilitas
sumber. Kredibilitas didasarkan keahlian seseorang dalam bidang yang ia
komunikasikan dan tingkat kepercayaan seseorang bahwa komunikator dapat
dipercayai. Keadaan membela diri. Perasaan membela diri baik pada
pengirim, maupun penerima pesan, menimbulkan hambatan dalam proses
komunikasi. Pendengaran lemah. Manejer harus belajar untuk mendengar
secara efektif agar mampu mengatasi hambatan ini. Ketidaktepatan dalam
penggunaan bahasa. Salah satu kesalahan terbesar yang terjadi dalam
proses komunikasi adalah salah dalam menggunakan bahasa. Sebagai contoh,
perintah manajer untuk mengerjakan “secepat mungkin” bisa berarti satu
jam, satu hari atau satu minggu. Disamping itu bahasa nonverbal yang
tidak konsisten seperti nada suara, ekspresi wajah, dan sebagainya dapat
menghambat komunikasi. E. Pedoman komunikasi yang baik
1. Teliti tujuan sebenarnya dalam setiap berkomunikasi
2. Pertimbangkan keadaan fisik dan fisikhis orang lain dalam berkomunikasi
3. Konsultasikan dengan berbagai pihak setiap proses manejemen mulai dari merencanakan sampai evaluasi.
4. Perhatikan tekanan nada dan eksperesi wajah sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.
5. Perhatikan konsistensi dalam berkomunikasi
6. Jadilah pendengar yang baik dalam berkomunikasi.
sumber:
Applbaum, Ronald L, 1974, Strategies for Persuasive Communication,
Charles E. Merril Publishing Company, Columbus, Ohio. Effendy, 1989,
Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung. Handoko, T. Hani, 2003,
Manajemen, BPFE,Jogyakarta Muhammad, Arni, 1995, Komunikasi Organisasi,
Bumi Aksara, Jakarta. Liliweri, Alo, 1997, Sosiologi Organisasi, Citra
Aditya Bakti, Bandung. Stoner, James A.F., 1996, Manajemen, Erlangga,
Jakarta
one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/teknik-komunikasi/komunikasi-massa
1. Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya
2. 2. Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
3. 3. Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Publishing.
4. 4. Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
5. 5. Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour,USA:Alyn and Bacon
6. 6. Sendjaja,Sasa Djuarsa,1994,Pengantar Komunikasi,Jakarta:Universitas Terbuka.
7. 7. Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.
Jumat, 01 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar