Selasa, 04 Oktober 2011

Inspirasi dari Julieta Guzman - No1 Oriflame Mexico - President Director

Diposting oleh Hana Monica di 05.22 0 komentar



Julieta Guzman (no.1 di Mexico) dan Ted Boman (MD Indonesia)


Beliau adalah single parent dengan dua anak yang sedang berfikir bagaimana caranya menghasilkan uang sementara Mexico sedang terkena krisis thn 1994. Di saat beliau sedang kuliah lagi untuk memperbaiki kehidupannya, ditahun ini sepupunya mengajaknya berbisnis Oriflame. Awalnya Julie hanya tertarik menjadi konsumen saja, tapi sepupunya membujuknya untuk menjadi member agar bisa mendapatkan harga member.
 Setelah memakai dan membandingkan harga2 kosmetik lain yang lebih mahal di bandingkan Oriflame, Julie mulai bercerita ke teman2nya untuk memakai Oriflame. Setelah satu bulan bergabung, tiba2 ada surat dari Oriflame datang lewat Pos yang memberitahukan bahwa ada bonus buat  Julie sebesar 1000 peso, sekitar 100 USD. Julie berfikir itu pasti bohong, hanya iklan Oriflame saja. Tapi ternyata itu berita sangat mengejutkan yang nyata.
Julie semakin terkejut karena selama ini beliau selalu mempromosilan restaurant tempat dia makan, film yang bagus, dokter untuk berobat, tapi cuma Oriflame yang membayar beliau karena beliau mempromosikan Oriflame. Dari situ Julie semakin semangat mempromosikan Oriflame ke teman2nya. Dari situ penghasilan meningkat setiap bulannya hingga berjuta juta. Dan akhirnya Julie tidak menyelesaikan kuliah Masternya karena memilih berbisnis Oriflame sambil bisa di rumah sering2 bersama anak2nya.bagus, dokter 
uMs. Jullie semakin senang karena teman2nya juga punya penghasilan dari Oriflame. Setelah 2 tahun menjalani bisnis ini, temannya menjodohkan Julie dengan seorang anggota DPR. Thn 1997 Julie menikah kedua kalinya. Kali ini dengan Ramon. Setelah menikah, Julie berhenti menjalankan bisnis Oriflame dan  mendukung suaminya dalam karir politiknya dengan membuat kampanye2 politik. Tapi beliau tidak berhenti menggunakan produk Oriflame. Lalu suami beliau menjadi Menteri Kelautan. 9 thn kemudian setelah tidak menjalankan bisnis oriflame, Julie kaget karena di account banknya oriflame masih mentransfer bonusnya setiap bulannya sekitar 700 USD padahal dia hanya menjalankan bisnis oriflame 3 tahun dan selama 9 thn setelah itu tidak menjalankan bisnisnya. Hanya satu bulan di tahun 2003, bu Jullie tidak mendapatkan bonus dr Oriflame karena dia lupa belanja menggunakan produk oriflame karena sedang sibuk Pemilu di sana.

Thn 2007 Julie kembali kaget karena di rekeningnya bonus dari Oriflame bertambah banyak sekitar 1200 USD. Sebenarnya Julie ingin menelpon Oriflame karena bonus ini, tapi beliau takut, karena di benaknya Oriflame malah akan tau bahwa selama ini dia tidak pernah menjalankan bisnisnya lagi, tapi tetap menikmati bonusnya. Hingga suatu hari Julie mendapatkan telepon dari Oriflame, disitu beliau merasa takut karena di benaknya Oriflame tau selama ini dia 'tidak ngapa2in' di bisnis ini, dan mungkin juga ingin meminta bonus yang selama ini ditransfer ke rekeningnya. Padahal uang bonus itu sudah habis dinikmatinya. Ternyata, telepon itu memberi tahu bahwa Julie mendapatkan  perjalanan liburan dari Oriflame ke Spanyol. Tapi suaminya bilang “tidak usah pergi karena mungkin Oriflame mau mencuci otakmu agar mau mulai menjalankan bisnis Oriflame lagiâ€�, tapi Julie percaya Oriflame tidaklah perusahaan seperti itu, karena (buktinya) selama ini pun Julie tidak bekerja selama 9 tahun tapi masih mendapatkan bonusnya.
Perjalanan pertama liburan  ke Tenerife di Spanyol ini membuat Julie terkesan karena ada sekitar 4800 orang menikmati liburan itu (Mbak Meuthia Rizki pun ikut serta disana). Di saat itu Julie mendengar komitmen Oriflame Mexico ingin menjadi nomer satu di dunia. Lalu Julie berfikir, Oriflame Mexico pasti akan berusaha menjadi nomer satu di dunia dengan ada atau tidak ada dirinya di dalamnya.

Setelah dia kembali ke Mexico, Julie bertekad untuk kembali menjalankan bisnis ini. Dan dia mengatakan hal ini kepada teman2nya juga suaminya, bahwa dia ingin menjadi bagian yang membuat Oriflame mexico menjadi nomer satu dunia.

Pada perjalanan liburan berikutnya dari Oriflame ke Yunani thn 2008, Julie mendengarkan banyak testimoni leader2 dunia tentang Sarpio. Saat itu Julie ingin sekali bertemu dan berkenalan dengan seseorang bernama Sarpio. Tapi betapa kagetnya beliau ketika tau bahwa Sarpio adalah bukan nama seseorang, tapi adalah nama system Oriflame yang bisa membuat seorang consultan melesat cepat. Julie cukup sedih karena di Mexico tidak ada yang mengenal sistem oriflame ini.
Di Tahun 2009 ketika menjadi Diamond dan pergi liburan ke Dubai dari Oriflame, Julie mulai berfikir ingin membawa semua keluarganya berangkat liburan. Lalu beliau mulai belajar tentang Sarpio karena beliau ingin menjadi seorang Executive Director dimana beliau harus punya 12 director langsung di bawahnya jika ingin punya 4 tiket untuk bisa membawa keluarganya. Julie dengan downlinenya mulai melakukan home sharing, presentasi yang rutin, dan meeting2 bersama downlinenya sesuai apa yang dikatakan Sarpio. Mulai bekerja bersama leader2nya dengan serius dan konsisten.

Hasilnya, dari tahun 2009 yang hanya 
 seorang diamond, di tahun 2010 Julie menjadi seorang President Director dengan 4x Cash award sepanjang tahun dari ratusan juta hingga 1 Miliar rupiah.


Minggu, 02 Oktober 2011

Safir Senduk tentang MLM

Diposting oleh Hana Monica di 19.25 0 komentar

Berikut sesi tanya jawab pembaca dengan konsultan ahli keuangan Safir Senduk, dikutip dari tabloidnova.com
Pak Safir yang terhormat,
Saya seorang ibu rumah tangga. Saya baru saja membaca tulisan Bapak tentang bisnis jaringan pemasaran, dan saya sangat tertarik sekali membacanya. Tapi kok, saya sering melihat ada banyak teman saya gagal menjalankan bisnis seperti itu.
Saya juga berpikir, apakah saya bisa menjalankan bisnis seperti itu? Bisnisnya sih menarik, tapi ini lho, waktunya. Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua anak yang masih kecil, apa saya bisa menjalankan bisnis seperti yang Bapak ceritakan?
Terus ada satu lagi. Ketika saya menunjukkan artikel Bapak kepada suami saya, dia mengatakan bahwa bisnis seperti itu bagus, tapi bisnis itu hanya biasa dijalankan oleh orang-orang dari kalangan ekonomi tertentu saja. Mungkin karena suami saya merasa bahwa dia sudah berkecukupan barangkali ya? Saya sendiri cukup tersinggung mendengarnya. Memang sih, sampai saat ini kami sekeluarga hidup berkecukupan. Tapi apa salahnya kami menjalankan bisnis itu? Sepanjang itu halal enggak apa-apa kan Pak Safir?
Mohon tanggapannya dan terima kasih banyak. Mudah-mudahan Pak Safir bisa terusmemberikan informasi tentang bisnis-bisnis seperti ini sehingga orang seperti saya bisa semakin terbuka pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
JAWABAN :
Ibu N di Jakarta,
Senang sekali saya bisa mendapatkan surat dari Anda. Sebetulnya, kalau bicara apakah bisnis jaringan pemasaran itu bagus atau tidak, jawabannya jelas, bisnis itu bagus sekali. Bagus dalam arti bahwa potensi penghasilannya bisa sangat tidak terbatas, sampai bagus dalam arti bahwa bisnis tersebut bisa membantu mengubah sikap dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus, masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan saya terhadap keberatan-keberatan tersebut.


1. Banyak orang yang tidak berhasil dalam bisnis ini
Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya, banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.
Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihatapakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda bisa melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.

2. Bisnisnya bagus, tapi bukan untuk orang seperti saya
Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung (direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang, kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda punya uang.
Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli? Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai pengeluaran- pengeluarannya.
Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual jasa kedokteran kepada pasiennya. Seorang karyawan menjual keahliannya kepada perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli.
Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?
3. Saya sibuk dan tidak punya waktu
Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka bekerja di kantor mereka.
Saya seringi melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalti kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.
4. Ini bisnis piramid, yang masuk duluan pasti penghasilannya lebih besar daripada yang masuk belakangan.
Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini. Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan wak
Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun 2010 misalnya, Anda punya  kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.

5. Saya tidak berbakat menjual dan karena itu tidak bisa menjual
Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankan untuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit. Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.
Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah.
Itu saja tanggapan saya Ibu N. Mudah-mudahan sukses selalu menyertai Anda .Selamat menjalankan bisnis jaringan pemasaran.
Konsultan: Safir Senduk/Dok. NOVA

tu kerjanya dengan baik.


3 alasan untuk TIDAK join oriflame

Diposting oleh Hana Monica di 11.10 0 komentar
Ini gue copy paste dari blog orang ya,hehe,gue sekarang consultant di oriflame,yang mau join/ order,bisa lewat gue,thx..


3 alasan untuk TIDAK join oriflame



“Okay (you think) berarti gue nggak cocok nih Oriflame-an, karena gue gengsi jual jualan, gue nggak make Oriflame dan  pastinya gue nggak akan bisa ganti my MAC with Oriflame!”
Hmm.. lets think about it ..
Sehari hari kita mandi, makan, sikat gigi dan dandan. There are some brands that we simply can not live without (like MAC) but there are some we take for granted. Kayaknya gue jarang deh ketemu orang yang fanatik sama merek sabun tertentu, merek pasta gigi tertentu ataupun (bagi cowok) mungkin merek shampoo atau sunscreen tertentu. Kenapa nggak kita membuat produk-produk tersebut “bekerja” untuk kita ? Daripada sembarang pasta gigi yang fungsinya cuma membersihkan, sekarang pasta gigi gue juga investasi gue. Karena pasta gigi ini yang akan buat gue kaya (kasarnya hehehe). See, rasanya lebih baik kan, mengetahui kalau hal hal kecil yang kita lakukan punya nilai plus, punya tujuan.
Nggak penting deh Nuri, tujuan tujuan kecil itu (you said). Loh, penting lagi. Tercapainya tujuan kecil kan demi mencapai Tujuan Besar. Towards the greater goods of improving my life quality. Iya dong! Coba pikir lagi, banyak hal yang kita harus korbankan demi mencapai the GREATER GOODS.  Sekolah, pake seragam, emang suka seragaman ? nggak variatif gitu..tetapi we did it anyway agar bisa belajar di sekolah, mendapat ilmu, kerja yang bagus, membahagiakan orang tua (=towards the greater goods). Pacaran, bayarin pacar dinner, ke salon supaya dipuji, semuanya itu kan investasi. Buat apa ? supaya si idaman mau jadi pacar kita, membuat kita bahagia (=towards the greater goods). So its amazing hal hal kecil yang kita lakukan sebagai investasi hal yang lebih besar.
(you said) Walaupun gue bisa ganti pasta gigi gue dengan Oriflame, gue nggak mau ah ganti MAC gue dengan Oriflame.
Hey, its ok, gak masalah.  Semua orang punya cult brandnya masing masing.
Terus gue nggak perlu ganti MACnya  dengan Oriflame ? (you said).
Yaa nggak usah. Ganti pasta gigi, shampoo, sunscreen dan sabun aja udah cukup kok untuk pembelanjaan yang disyaratkan supaya dapet bonus.
O? cuma segitu doang cukup ? (you said)
Iya. So go ahead, enjoy your MAC. For the rest, invest towards the greater goods. Period.

 

My Mind Is (About what I think) Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting