Nama : Hana
Monica
NPM :
13511173
Kelas : 2 PA
03
1.Konsep
sehat beserta dimensinya
Sehat ???????
Suatu kata yang ada di dalam Kamus Bahasa Indonesia yang mempunyai banyak arti.
Di dalam artinya saya mengambil satu arti yang sangat simple yaitu terbebas
dari segala penyakit. Siapa yang tidak tahu dan kenal dengan kata itu. Semua
orang selalu menanamkan kata itu kedalam kehidupannya, mulai dari bayi,
anak-anak, remaja hingga orang dewasa, namun tidak hanya memilikinya , tapi
harus di terapkan. Baik dalam postingan saya kali ini , saya akan memberikan
penjelasan secara menyeluruh tentang konsep sehat menurut dimensi-dimensinya,
mengetahui sejarah perkembangan kesehatan mental, serta disuguhkannya kedua
penjelasan tersebut menurut macam-macam teori kepribadian sehat menurut
aliran-aliran dalam psikologi.
Konsep sehat menurut Parkins (1938) adalah suatu keadaan
seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang
berusaha mempengaruhinya. Dan menurut White (1977), sehat adalah suatu keadaan
di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat
tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
WHO pun mengembangkan defenisi tentang sehat. Pada sebuah publikasi WHO tahun
1957, konsep sehat didefenisikan sebagai suatu keadaan dan kualitas dari organ
tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan
yang dimiliki. Sementara konsep WHO tahun 1974, menyebutkan Sehat adalah
keadaan sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah
Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan “jasmaniah,
ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib
disyukuri dengan mengamalkan tuntunannya, dan memelihara serta
mengembangkannya.
Konsep-konsep kesehatan dikembangkan berdasarkan :
Dimensi
Emosional
Menurut Goleman emosional merupakan hasil campur dari rasa takut, gelisah,
marah, sedih dan senang.
Dimensi
Intelektual
Memecahkan masalah dengan pikiran yang tenang, yang dapat
memecahkan masalah tersebut. Misalnya ,berhenti sejenak dan memijit pada bagian
kaki yang keseleo saat bermain futsal.
Dimensi
Fisik
Suatu kondisi tubuh yang di
haruskan dengan kondisi tubuh sehat.
Dimensi
Sosial
Seseorang dapat melakukan perannya dalam lingkup yang lebih besar dan dapat
berinteraksi dengan baik
Dimensi
Spiritual
Spiritual merupakan kehidupan kerohanian. Dengan menyerahkan diri dengan
bersujud dengan kepercayaan agama masing-masing. Misalnya , ketika di diagnosa
menderita penyakit kronis , adakalanya selalu memohon dan meminta kesembuhan
kepada Allah swt.
Sejarah Perkembangan Kesehatan
Mental
Kesehatan menurut Freund (1991)
“suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagian yang
dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit”, juga sampai pada
kesimpulan mengenai kesehatan sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit
sebagai salah satu ciri kalau organisme disebut sehat. Mental hygiene disebut juga ilmu kesehatan
mental merupakan ilmu pengetahuan yang masih muda. Dulu orang berpendapat
gangguan keseimbangan mental itu disebabkan oleh gangguan roh jahat.
Kesehatan mental di cetuskan oleh
Adolf Meyer (psychiater) berdasarkan
saran Beers (mantan penderita sakit mental), membantu perkembangan gerakan
usaha kesehatan mental. Dialah yang mengemukakan istilah “Mental Hygiene”. Di amerika pada tahun 1908 terbentuk suatu
organisasi “Connectitude Society for
Mental Hygiene”. Pada tahun 1909 berdirilah “The National Committee for Mental Hygiene”. Di inggris pada tahun
1842 berdirilah organisasi “The Society
for Improving the Condition Association for the Protection of the Insane and
the Prevention of Insanity”.
Akibat perang dunia I dan II banyak
terdapat penderita “war neurosis” di
kalangan anggota militer, sehingga gerakan Mental
Hygiene makin besar usahanya mencari metode yang efisien untuk mencegah
gangguan mental serta mengadakan pembaharuan dalam metode penyembuhan. Pada
tahun 1930 Mental Hygiene mengadakan
kongres pertama di Washington D.C. tahun 1946 Presiden Amerika Serikat
menandatangani undang-undang “The
National Mental Health Act” untuk memajukan kesehatan mental rakyat
Amerika, yang menyelenggarakan program mental
hygiene antara lain:
WHO
: Organisasi ini
memberi informasi dan penyuluhan mengenai kesehatan mental kepada anggota UNO. Mengadakan pengawasan terhadap alkoholisme,
pencegahan kriminal.
UNESCO :
Untuk menstimulir penukaran masalah informasi kebudayaan antar bangsa.
Didalamnya terdapat suatu departemen yang mengurusi masalah sosial
WFMH
: Di
dirikan pada tahun 1948. Antara the
internasional committee for mental hygiene dengan the british association for
mental health, merupakan kelompok non
govermental health agencies membantu kesehatan di dunia.
Pasti
semua orang ingin memiliki mental yang sehat tanpa terganggu apapun. Karna
kesehatan mental dapat mempengaruhi aktivitas kita. Maka dari itu, kesehatan
mental mempunyai tujuan yaitu :
Mengusahakan
agar manusia memiliki kempuan mental yang sehat.
Mengusahakan pencegahan terhadap timbulnya sebab-sebab gangguan mental dan penyakit mental.
Mengusahakn
pencegahan berkembangnya bermacam-macam gangguan mental dan penyakit mental.
Mengurangi
atau mengadakan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit mental.
Teori Kepribadian Sehat Menurut :
ü ALIRAN BEHAVIORISTIK
Pandangan
behavioristic dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal
individu.Bagi mereka yang beraliran kognitif. Pandangan bandura dirasakan lebih
lengkap dibandingkan pandangan ahli behavioristic lainnya. Oleh karena teorinya
disebut teori belajar social atau modeling. Prinsipnya adalah perilaku
merupakan hasil interaksi resiprokal antara pengaruh tingkah laku,kognitif dan
lingkungan. Teorinya ini juga di dukung oleh percobaan eksperimental yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Singkatnya,
Bandura menekankan pada proses modeling sebagai sebuah proses belajar.Bandura
membuka perspektif baru dalam aliran behavioristic dengan menekankan pada aspek
observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang beraliran
kognitif,pandangan Bandura ini dirasakan lebih lengkap disbandingkan pandangan
ahli behavioristic lainnya.
Teori
utama dari Albert Bnadura adalah observational learning atau modeling adalah
factor penting dalam proses belajar manusia.
Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran
jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai seutuhnya,
kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati
dunia dan diri secara obejektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat,
berhubungan dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan
takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm menyebutkan kepribadian yang
sehat: orientasi produktif , yakni suatu konsep yang serupa dengan
kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang mengaktualisasikan diri
dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau
realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi” , Fromm
menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang
meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual, emosional, dan
sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia
dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi tambahan dalam
kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang dimaksudkan Fromm
dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah cinta yang
produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.
Cinta yang produktif adalah
suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana rekan-rekan dapat
mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya cinta yang produktif
merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan yang lebih sulit. Kita
tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena cinta yang
produktif menyangkut empat sifat yang menantang – perhatian, tanggung jawab,
respek, dan pengetahuan.
Pikiran yang produktif meliputi
kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang produktif didorong
oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif
dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
Kebahagian adalah suatu
bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif;
kebahagian itu menyertai seluruh kegiatan produktif. Fromm menuliskan bahwa
suatu perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana berhasilnya seseorang
“dalam seni kehidupan”. Kebahagian merupakan prestasi kehidupan yang paling
luhur.
Suara hati memiliki dua
tipe, yakni suara hati otoriter dan suara hati humanisti. Suara hati otoriter
adalah penguasa yang berasal dari luar yang di internalisasikan, yang memimpin
tingkah laku orang itu. Sedangkan suara hati humanistis ialah suara dari dalam
diri dan bukan juga dari suatu perantara dari luar diri. Pendoman kepribadian
sehat untuk tingkah laku bersifat internak dan individual. Orang bertingkah
laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyikapi
seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan seluruh
persetujuan dan kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan Fromm di
tetapkan oleh masyarakat, karena kodrat struktur sosial membantu atau
menghalangi kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit,
maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup
dalam suatu masyarakat yang waras dan sehat, yaitu masyarakat yang memajukan
produktivitas.
Ciri-ciri kepribadian yang sehat
Sebagai organisme yang hidup dan
terus tumbuh, kita didorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisiologis
dasar akan rasa lapar, haus, dan seks yang mebdorong semua organisme. Selain
kita fleksibel dalam memuaskan kebutuhan-kebutuhan ini, kebutuhan-kebutuhan
tersebut juga tidak berbeda antara diri kita dan binatang-binatang yang lebih
rendah dan tidak begitu penting dalam mempengaruhi kepribadian manusia.
Apa yang penting dalam mempengaruhi
kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan psikologis yang tidak memiliki oleh
hewan-hewan yang lebih rendah atau sederhana. Semua manusia itu sehat dan ada
juga yang tidak sehat hal ini di dorong oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut;
perbedaanya terletak antara cara bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini terpuaskan.
Orang-orang yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif
dan produktif. Orang yang sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan dengan cara irasional.
Fromm mengemukakan lima kebutuhan
yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan.
ü Hubungan
Manusia
menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan dengan satu sama
lainnya. Kita mengetahui bahwa kita masing-masing terpisah sendirian dan tak
berdaya. Sebagai akibatnya, kita harus mencari ikatan-ikatan baru dengan
orang-orang lain; kita harus menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka
untuk menggantikan ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Fromm percaya bahwa
pemuasaan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang lain ini sangat
penting untuk kesehatan psikologis. Tingkah laku yang irasional, bahkan
penyakit jiwa, merupakan akibat yang tidak dapat dielakan karena kegagalan
dalam memuaskan kebutuhan ini. Dalam sistem fromm, orang-orang yang tidak dapat
mengamati dunia secara objektif, yang dapat mengamatinya hanya menurut
proses-proses batin, telah mengundurkan diri kedalam diri mereka dan kehilangan
seluruh kontak dengan kenyataan. Inilah definisi tradisional tentang penyakit jiwa.
ü Trasendensi
Trasendensi
berhubungan erat dengan kebutuhan akan hubungan seperti kebutuhan manusia untuk
mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari
kodrat kelahiran dan kematian aksidental dan watak eksistensi yang serampangan,
manusia didorong untuk melebihi keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk
yang aktif dari kehidupannya sendiri. Fromm percaya bahwa dalam perbuatan
menciptakan (anak-anak, ide-ide, kesenian atau barang material) manusia
mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai
suatu perasaan akan maksud dan kebebasan.
ü Berakar
hakikat dari kondisi manusia seperti kesepian dan
tidak berartihal ini timbul dari pemutusan ikatan-ikatan utama dengan alam.
Tanpa akar-akar ini orang tak akan berdaya, jelas merupakan kondisi yang amat
berat.
Cara
yang ideal ialah membangun suatu perasaan persaudaraan denag sesama umat
manusia, suatu perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam
masyarakat. Perasaan solidaritas denagn orang-orang lain ini memuaskan
kebutuhan akan berakar, untuk yang mengkoneksikan dan berhubungan dengan dunia
luar.
Fromm mengemukakan suatu cinta yang berfokus pada
negaranya sendiri mengeluarkan cinta untuk negara orang lain dan ini merupakan
suatu bentuk pemujaan berhala, bukan atas nama cinta.
ü Perasaan
Identitas
Manusia
juga membutuhkan suatu perasaan identitas sebagai individu yang unik, suatu
identitas menempatkannya terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasaanya
tentang dia, siapa dan apa.
Cara
yang sehat untuk memenuhi kebutuhan ini ialah individualitas, proses seseorang
menciptakan suatu perasaan tertentu tentang identitas diri.
Orang-orang yang mengalami individualitas yang
berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka
sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang-orang lain.
ü Kerangka
orientasi
Bersambung
dengan pencarian suatu perasaan diri yang unik ialah suatu pencarian frame
of reference atau konteks dengan mana seseorang menginterprestasikan semua
gejala dunia. Setiap individu harus merumuskan suatu gambaran konsisten tentang
dunia yang memberikan kesempatanuntuk memahami semua peristiwa dan pengalaman.
Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah
pikiran, yakni sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan suatu
gambaran realitas dan objektif tentang dunia. Terkandung dalam hal ini ialah
kapasitas untuk melihat dunia secara objektif, untuk menggambarkan dunia denagn
tepat dan tidak mengubahnya dengan lensa-lensa subjetif dari
kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan didalam diri.
Kesimpulan :
pengertian
Sehat dalam kamus bahasa
indonnesia artinya terbebas dari segala penyakit. Atau dalam arti luas Kesehatan adalah sesuatu kondisi
normal yang sangat berguna bagi kita
semua, karena kesehatan adalah modal dasar bagi setiap orang untuk melakukan
segala aktivitas dengan
baik dan maksimal.Siapa yang
tidak tahu dan kenal dengan kata itu. Semua orang selalu menanamkan kata itu
kedalam kehidupannya, mulai dari bayi, anak-anak, remaja hingga orang dewasa,
namun tidak hanya memilikinya , tapi harus di terapkan. Baik dalam postingan
saya kali ini , saya akan memberikan penjelasan secara menyeluruh tentang
konsep sehat menurut dimensi-dimensinya, mengetahui pengertian, sejarah
perkembangan kesehatan mental, serta disuguhkannya kedua penjelasan tersebut
menurut macam-macam teori kepribadian sehat menurut aliran-aliran dalam
psikologi.
Konsep sehat
menurut Parkins (1938) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk
dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya. Dan menurut
White (1977), sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa
tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan
kelainan. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh
sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit.
Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak berfungsi normal atau tidak
mengalami gangguan. Kesehatan
mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan Spiritual :
• Pikiran
sehat tercermin dari cara berpikir atau
jalan pikiran.
• Emosional sehat tercermin dari
kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, hal yang begitu saja
terjadi dalam hidup kita. Misalnya bila kita mepunyai perasaan marah, takut, sedih, senang, benci
cinta, antusias, bosan dll sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi pada kita.Munurut Daniel Golemen, emosi
merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis
dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
• Spiritual sehat tercermin dari
cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan
sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa.
Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan
perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang
menjalankan ibadah dan semua
aturan – aturan agama yang
dianutnya .
Kesehatan
sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok
lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status
sosial,ekonomi,politik dan sebagainya
serta saling toleran dan menghargai . Kesehatan sosial adalah suatu keadaan dimana seseorang
dapat berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya, sehingga mampu
untuk hidup bersama dengan masyarakat
lingkungannya. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila
seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan
sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara
finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut
(pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi
kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai
kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi
siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan
kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.
Kesehatan intelektual adalah suatu
dimana seseorang mampu mengendalikan
kecerdasannya untuk berfikir, berfikir baik maupun buruk. kesehatan intelektual sebagai istilah
yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun memecahkan problem yang di
hadapi. Kesehatan fisik adalah suatu
keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak ada gangguan sehingga
memungkinkan perkembangan psikologi dan sosial dpat melakukan kegiatan sehari -hari dalam kondisi
yang baik atau optimal.Dalam pengertian
yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis,
intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social,
dan ekonomi)dalam mempertahankan
kesehatannya.
Daftar
Pustaka :
Sarwono, Sarlito W. (2010). Pengantar psikologi umum. Jakarta:Rajawali Pers.
Schultz, Duane.(2011).psikologi
pertumbuhan:model-model kepribadian sehat.Yogyakarta:Kanisius
Semioun, yustinus.2006. Kesehatan Mental 1.Yogyakarta
: Kanisius
Sutardjo A. Wiraminardja.2010.Pengantar Psikologi
Abnormal. Bandung : Refika aditama